Sabtu, 18 September 2010

Sayonara Ramadhan.......

Coba tuk bersenandung dalam hati .......dipenantian keberkahan 'Ied.



Hari ini –di tengah-tengah kebahagiaan semua orang- rasanya menjadi nikmat tersendiri untuk mendiami ruang-ruang sunyi muhasabah; memahami makna ‘Ied yang membahagiakan itu, serta mengevaluasi amal-amal yang terjalani. Semoga dapat menjadi awal pembenahan-pembenahan dari celah-celah yang masih ternganga sehabis Ramadhan. Lalu, sejatinya inilah yang kemudian tersimpul, bahwa ‘Ied hanyalah menjadi hak mereka yang telah berhasil lulus dengan predikat terbaik dari Madrasah Ramadhan, terbaik dalam niatnya, juga amalnya. Maksudnya, ianya menjadi hak mereka yang bersungguh-sungguh mengejar keutamaan Ramadhan, berlelah-lelah jasad dan berbasah-basah gerimis tangis menikmati ibadah di dalamnya, disertai penjagaan ketat agar niat-niat tak jadi tersimpang salah. Inilah yang disebut, mereka yang taat dan taqwanya kepada Allah bertambah.

 
Kalau kita perhatikan seksama, ada kaidah alamiah yang begitu adil. Ukuran kebahagiaan yang sesungguhnya –yang tentram bersemayam dalam jiwa-, sesungguhnya tergantung seberapa besar ikhtiyar-ikhtiyar yang dijalaninya untuk meraihnya. Sebagaimana ingatan pada sabda Rosul; pahala seseorang tergantung pada kadar upayanya. Pada satu sisi, mereka yang senantiasa mengejar keutamaan ibadah mendapati kebahagiaan tertingginya. Tidak hanya kebahagiaan yang nampak, namun kebahagiaan yang menentramkan jiwa, kemudian menggerakkan amal-amal shalih. Inilah yang disebabkan keberkahan ‘ied. Inilah yang disebut, mereka yang taat dan taqwanya kepada Allah bertambah.


Setiap Habis Ramadhan
Setiap habis Ramadhan
Hamba rindu lagi Ramadhan
Saat – saat padat beribadah
Tak terhingga nilai mahalnya
Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan
Setiap habis Ramadhan
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan


Reff: Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya


posting lirik dari Bimbo





Sebelas bulan Kita kejar dunia, kita umbar napsu angkara..
Sebulan penuh Kita gelar puasa, kita bakar segala dosa..
Sebelas bulan Kita sebar dengki dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama..
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.





Di hamparan sedalam-dalam renungan, sambung-menyambung tanya membentang. Namun inilah intinya; apakah kita termasuk yang lulus Madrasah Ramadhan dengan predikat terbaik itu, yang taat dan taqwanya kepada Allah bertambah?” Belum sempat kita menjawab, kita dihadapkan pada yang berikutnya; apakah kita sudah meniti jalan-jalan menuju keberkahan, dengan menjaga dan meningkatkan amal-amal kita? Ataukah kita hanya terlena-lena lalu tidak pernah bersemangat mengejarnya, setelah sekian banyak ketelanjuran yang disalahkan? Dan sesekali, kita coba bertanya sama dengan sudut pandang yang lain; apakah kita berhak mendapati keberkahan setelah amal-amal yang kita tunaikan? Ataukah kita hanya berharap-harap sementara tak dijemput dengan gerak yang bersigap?




Jawabnya, tidak cukup dipercaya dari kata lisan hari ini. Ianya tertampak dari kepribadian kita; akhlaq kita, hari ini, esok, bulan depan, tahun depan, hingga ujung usia ...semoga Allah karuniakan kepada kita khusnul khatimah. Yah.... sulit memang. Namun sederhananya begini; tanda lulusnya kita dari Madrasah Ramadhan ini adalah jika kita berbeda dengan kita sebulan yang lalu –sebelum Ramadhan-. Tentu saja, berbeda dalam amal dan akhlaq, bukan sekedar berbeda dalam tampilan kasat mata.Ya......tentunya perbedaan yang positif.
.

Semoga renungan ini mengajak kita memetik berkahnya hikmah Ramadhan. Sejak hari ini, insyaallah kita kembali suci fitri, seolah-olah seperti bayi yang baru saja dilahirkan. dan semoga renungan ini pun menjadi pengantar dan pendamping kita menjalani hari-hari selanjutnya agar senantiasa bersama jernihnya kebaikan-kebaikan. 


Akhir kata; ‘ied mubarak. TaqabalaLlahu minna wa minkum, taqabal Ya Karim. Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin…..(Popoh Hapadoh dan Keluarga)

  

 
“Hari ini kuhitung amalku yang telah kulakukan. terimalah kebajikanku.... ampunkan segala dosaku dan keluargaku. Ya Allah, kabulkanlah do’a ku.”............amin.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar