Coba tuk bersenandung dalam hati .......dipenantian keberkahan 'Ied.

Kalau kita perhatikan seksama, ada kaidah alamiah yang begitu adil. Ukuran kebahagiaan yang sesungguhnya –yang tentram bersemayam dalam jiwa-, sesungguhnya tergantung seberapa besar ikhtiyar-ikhtiyar yang dijalaninya untuk meraihnya. Sebagaimana ingatan pada sabda Rosul; pahala seseorang tergantung pada kadar upayanya. Pada satu sisi, mereka yang senantiasa mengejar keutamaan ibadah mendapati kebahagiaan tertingginya. Tidak hanya kebahagiaan yang nampak, namun kebahagiaan yang menentramkan jiwa, kemudian menggerakkan amal-amal shalih. Inilah yang disebabkan keberkahan ‘ied. Inilah yang disebut, mereka yang taat dan taqwanya kepada Allah bertambah.
Setiap Habis Ramadhan
Setiap habis Ramadhan
Hamba rindu lagi Ramadhan
Saat – saat padat beribadah
Tak terhingga nilai mahalnya
Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan
Setiap habis Ramadhan
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan
Reff: Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya
Setiap habis Ramadhan
Hamba rindu lagi Ramadhan
Saat – saat padat beribadah
Tak terhingga nilai mahalnya
Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan
Setiap habis Ramadhan
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan
Reff: Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya
posting lirik dari Bimbo
Sebelas bulan Kita kejar dunia, kita umbar napsu angkara..
Sebulan penuh Kita gelar puasa, kita bakar segala dosa..
Sebelas bulan Kita sebar dengki dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama..
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Sebulan penuh Kita gelar puasa, kita bakar segala dosa..
Sebelas bulan Kita sebar dengki dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama..
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Di hamparan sedalam-dalam renungan, sambung-menyambung tanya membentang. Namun inilah intinya; apakah kita termasuk yang lulus Madrasah Ramadhan dengan predikat terbaik itu, yang taat dan taqwanya kepada Allah bertambah?” Belum sempat kita menjawab, kita dihadapkan pada yang berikutnya; apakah kita sudah meniti jalan-jalan menuju keberkahan, dengan menjaga dan meningkatkan amal-amal kita? Ataukah kita hanya terlena-lena lalu tidak pernah bersemangat mengejarnya, setelah sekian banyak ketelanjuran yang disalahkan? Dan sesekali, kita coba bertanya sama dengan sudut pandang yang lain; apakah kita berhak mendapati keberkahan setelah amal-amal yang kita tunaikan? Ataukah kita hanya berharap-harap sementara tak dijemput dengan gerak yang bersigap?

.
Semoga renungan ini mengajak kita memetik berkahnya hikmah Ramadhan. Sejak hari ini, insyaallah kita kembali suci fitri, seolah-olah seperti bayi yang baru saja dilahirkan. dan semoga renungan ini pun menjadi pengantar dan pendamping kita menjalani hari-hari selanjutnya agar senantiasa bersama jernihnya kebaikan-kebaikan.
Akhir kata; ‘ied mubarak. TaqabalaLlahu minna wa minkum, taqabal Ya Karim. Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin…..(Popoh Hapadoh dan Keluarga)
“Hari ini kuhitung amalku yang telah kulakukan. terimalah kebajikanku.... ampunkan segala dosaku dan keluargaku. Ya Allah, kabulkanlah do’a ku.”............amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar